5 Fakta tentang Suku Terasing Pulau Sentinel yang Membunuh Turis Asing, Ternyata Termasuk Wilayah India

Jumat, 23 November 2018 | 16:11
survivalinternational.org

Pulau Sentinel

Suar.ID - Seorang turis dari Amerika Serikat tewas setelah dipanah oleh para penduduk asli suku Sentinelese.

Suku yang terasing dari peradaban modern ini tinggal di wilayah Pulau Sentinel Utara, Kepualauan Andaman di Teluk Benggala yang berbatasan dengan India dan Bangladesh.

Pulau Sentinel Utara juga merupakan lokasi yang terisolasi dan tidak pernah dikunjungi orang.

Suku Sentinel yang tinggal di pulau ini tidak pernah melakukan kontak dengan dunia luar, mereka bicara dengan bahasa mereka sendiri dan hidup dengan cara purba.

Baca Juga : Demi Gempita, Gading-Gisel Sempat Bertahan Meski Telah Lama Cekcok

Ya, suku Sentinel masih mempraktikkan budaya berburu dan meramu yang jauh dari sentuhan teknologi modern.

Dependra Pathak, Direktur Jenderal Kepolisian Andaman dan Nicobar mengatakn kalau pulau Sentinel Utara sangat terbatas untuk dikunjungi.

Entah kenapa turis sekaligus misionaris John Allen Chau secara ilegal mengunjungi Pulau Sentinel Utara hingga akhirnya terbunuh.

Selama ini, suku Sentinel memang dikenal tidak mau berinteraksi dengan dunia luar. Namun berdasar beberapa catatan perjalanan, ini fakta-fakta tentang suku Sentinel:

Baca Juga : Promo Spesial Black Friday Payless, Beli 1 Sepatu Langsung Diskon 60% Sepatu Kedua, Ini Syaratnya

1. Populasi berjumlah sedikit

Pemerintah India tidak memiliki data terkini berapa jumlah penduduk suku Sentinel. Mereka bahkan tidak berani pergi ke pulau itu.

Pemerintah hanya menghitung jumlah populasi di sana dengan foto-foto yang diambil dari jarak jauh dan diperkirakan hanya tinggal sedikit orang di sana.

Tahun 2011, foto jarak jauh hanya menangkap 15 orang, tidak bisa dipastikan apakah masih ada anggota yang berada di dalam hutan hingga tidak ikut terfoto.

Baca Juga : Di India Juga Ada Black Friday, tapi Bikin Trauma dan Tak Ada Hubungannya dengan Diskon Besar-besaran

2. Punya bahasa sendiri

Suku Sentinel adalah suku yang berburu dan tidak bertani. Mereka dapat makanan dengan memancing, berburu dan mengumpulkan tanaman liar yang ada di pulau.

Mereka punya bahasa sendiri dan tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Jarawa, bahasa yang umum digunakan di kepulauan Andaman.

3. Bukan kanibal

Banyak rumor yang mengatakan kalau suku Sentinelese merupakan orang-orang kanibal.

Namun analisis yang dilakukan pemerintah India pada 2006 menyatakan bahwa suku ini tidak mempraktikkan kanibalisme.

"Orang Sentinelese tidak memakan tubuh manusia yang sudah meninggal. Ini membuktikan bahwa mereka tidak kanibal," begitu pernyataan dari India.

Ada suku yang memotong dan membakar daging manusia yang sudah meninggal di sekitar Andaman, yaitu suku Onge.

Namun Suku Onge melakukan hal itu bukan untuk memakan tubuh manusia, tapi agar manusia yang sudah meninggal tidak dikonsumsi arwah jahat.

Baca Juga : Kembali Bunuh Orang Asing, Kok Bisa Suku Sentinelese Terisolasi Ratusan Tahun dengan Dunia Luar?

4. Kunjungan ke Pulau Sentinel

Tahun 1880, penjajah Inggris pernah menculik enam anggota suku Sentinelese dan dua diantaranya langsung meninggal akibat terkena virus yang dibawa oleh penjajah Inggris.

Para anggota suku Sentinel tidak kebal terhadap virus flu dan campak sehingga bisa membahayakan kesehatan mereka.

Tahun 1960-an, suku Sentinelese menyerang beberapa jurnalis India yang berkunjung ke sana.

5. Dilindungi Pemerintah India

Tahun 1970, India mengakui Pulau Sentinel Utara sebagai bagian dari Republik India.

Mereka juga mengesahkan hukum yang melarang penyebaran foto atau video tentang anggota suku Sentinelese di media sosial.

Baca Juga : Jelang Perceraian, Gading Marten Telepon Gempita dan Ungkap Kerinduannya pada Sang Anak

Tag

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber National Geographic